CerpenKu
MEGONO KASIH
DAN SAYANG
By : Andriani
Silfiana
Di
Pekalongan Selatan ada seorang remaja 16 tahun yang bernama Anastasia Syafana.
Ia sering dipanggil Ana. Ana duduk dibangku kelas 2 SMA favorit, SMA 41
Pekalongan. Ana adalah anak dari seorang penjual nasi megono dekat sekolah.
Setelah pulang sekolah, Ana sering membantu Ibunya di warung nasi megono.
Di sekolah, Ana sering diejek
temannya. Terutama Nindy. Dia selalu menghina Ana muka megono. Karena Nindy
berpikir bahwa Ana akan merebut Reza, orang yang disukai Nindy. Di sekolah, Ana
juga mempunyai sahabat setianya, Nayla. Suatu ketika Ana lewat di depan Nindy.
Nindy pun dengan sengaja menyandung kaki Ana. Ana pun terjatuh.
“Auw”jerit Ana kesakitan
“Maaf ya. Aku sengaja muka
megono.” Ejek Nindy
“Nindy. Kenapa sih kamu itu
selalu menghinaku. Apa sebenarnya salahku padamu. Apa karena aku ini orang
miskin.??”tanya Ana
“Kamu bisa ngaca nggak sih. Kamu
itu mau ngerebut Reza kan dari aku??”tanya Nindy
“Siapa yang mau ngerebut Reza??
Aku di sini, di sekolah ini hanya ada satu tujuan. Aku ingin memperoleh ilmu.
Nggak pernah ada niat untuk ngerebut Reza dari kamu.”jawab Ana
“Udah Na, nggak usah urusin
Nindy. Lagian Reza itu belum jadi pacar kamu Nin, jadi siapa aja boleh deket
sama Reza. Ayo Na, kita pergi”kata Nayla
“Dasar kalian berdua, nyebelin.”teriak
Nindy
Begitulah, hampir setiap hari
kejadian ini terjadi terhadap Ana. Untung ada Nayla, sahabat Ana yang selalu
mendukung Ana.
Suatu hari ada
lomba memasak satu sekolah SMA 41. Hadiahnya cukup menggiurkan. Hanya kelas 11
saja yang berhak mengikuti. Makanan yang dibuat harus makanan khas Pekalongan.
Ana pun akan mengikuti lomba memasak ini, tentunya Ana akan membuat megono. Ana
berencana membuat megono yang berbeda dengan yang lainnya. Selain Ana, Nayla
dan Nindy juga akan mengikuti lomba ini. Namun, Nindy bingung mengapa lomba
memasak ini harus makanan khas Pekalongan seperti megono.
“Huh. Mengapa
sih harus makanan khas Pekalongan. Kenapa nggak burger, pizza, spageti, kebab
atau makanan modern. Cita-citaku kan menjadi koki modern. Bukan koki yang buat
makanan desa”keluh Nindy kesal
“Masak sih
masak masakan khas kotanya sendiri nggak bisa. Apakah itu yang dinamakan
masyarakat yang baik?”sindir Ana
“Ngapain kamu nyambung-nyambung.
Kabel masih putus, belum disambung. Main nyambung aja. Lagian ini bukan kotaku.
Aku tidak dilahirkan di Pekalongan. Aku lahir di Jerman. Sejak kecil aku
tinggal di Jerman”kata Nindy marah
“Up to you.
Namun, aku hanya ingin tahu, mengapa kamu berfikir bahwa makanan khas daerah
itu nggak modern, alias ndeso. Mengapa kamu nggak bangga dengan makanan khas
Indonesia??”tanya Ana
“Hallo.. kamu
itu kan muka megono, pastilah kamu suka makanan ndeso. Sedangkan aku, orang
kaya, makan makanan yang sederajat denganku. Sudahlah, nggak penting ngomong
sama kamu”jawab Nindy
Akhirnya hari
untuk acara lomba yang ditunggu-tunggu pun datang. Jumlah semua peserta ada 15 orang.
Setelah semua peserta hadir. Lomba pun dimulai. Waktunya adalah 2 jam. Ana akan
membuat pizza megono. Makanan yang mirip pizza dengan topping megono, ini
memang ide murni dari Ana. Dan Nayla akan membuat pindang tetel. Sedangkan
Nindy akan membuat spageti. Padahal kan lombanya memasak makanan khas
Pekalongan.
“Nin, ini kan
temanya makanan khas Pekalongan. Kok kamu buatnya spageti. Nggak nyambung
banget dech.”tanya peserta lain bernama Marsha
“Asal kamu
tahu. Tangan aku ini nggak biasa masak makanan desa kayak gini.”jawab Nindy
“Kok kamu
menghina makanan kota kamu sendiri sih. Sudahlah, aku mau masak. Waktuku habis
buat ngobrol sama kamu. Namun, aku yakin suatu hari kamu akan menyesal dengan
perkataanmu tadi”kata Marsha
Akhirnya, 2 jam
telah berlalu. Waktu pun telah habis. Semua peserta mengumpulkan hasil makanan
yang dibuat. Penilaian pun berlangsung cukup lama. Sekitar setengah jam.
Setelah penilaian selesai, para juara pun akan diumumkan oleh kepala sekolah.
“Murid-murid, hasil
masakan kalian semuanya enak-enak. Namun, akan diambil 3 yang terbaik.
Juara 3 diraih oleh Nada Marla dari
kelas 11F, juara 2 diraih oleh Nayla Sahara dari kelas 11A, dan ini yang
ditunggu-tunggu. Juara satu diraih oleh Anastasia Syafana dari kelas11A.
Selamat pada pemenang. Silahkan maju ke depan.”
Setelah
menerima hadiah, Ana dan Nayla pun berjalan menuju kelasnya. Di tengah
perjalanan mereka bertemu dengan Reza.
“Hay, Na. Hay
Nay.”sapa Reza
“Hay juga”kata
Ana dan Nayla bersamaan
Nayla pun
tiba-tiba ingin ke toilet karena perutnya sakit. Sebenarnya Nayla cuman
pura-pura, Nayla ingin Ana dan Reza ngobrol berdua aja.
“Eh aduh..
perut aku tiba-tiba sakit. Aku pergi ke toilet dulu ya. Bye.”kata Nayla
“Nay, jangan
lama-lama ya.!”kata Ana
Nayla pun
mengangguk,, dan Reza dan Ana pun mulai mengobrol bareng.
“Selamat ya Na.
Kamu hebat, bisa memenangkan perlombaan memasak ini. Ide kamu membuat pizza
megono benar-benar jenius. Sekali lagi selamat ya. Aku yakin suatu hari kamu
akan jadi koki profesional”puji Reza
“Terima kasih
Reza. Aku dari dulu memang bercita-cita menjadi koki yang bisa menggabungkan makanan
daerah, dengan makanan modern. Agar semua orang tau, makanan daerah nggak kalah
dengan makanan modern, yang sekarang lebih disukai masyarakat.”kata Ana
“Semoga
cita-citamu itu bisa terwujud ya.”kata Reza
“Amien. Reza,
udah dulu ya. Aku mau kembali ke kelas. Bye” kata Ana
“Bye juga.”
kata Reza
Ana pun kembali
ke kelasnya. Di kelas, Ana telah ditunggu Nindy. Karena, ternyata dari tadi
Nindy melihat pembicaraan Ana dan Reza.
“Hey muka
megono, selamat ya. Kamu udah hampir mendapatkan Reza. Namun, aku nggak akan
biarin kamu gitu aja.”kata Nindy
“Maksud kamu
apa Nin??”tanya Ana
“Kamu emang
nggak tahu, apa pura-pura nggak tahu. Aku dari tadi lihat kamu sama Reza. Asal
kamu tahu ya. Reza itu kaya, derajatnya tinggi. Sedangkan kamu, miskin, kamu
nggak cocok banget sama Reza.”bentak Nindy
“Aku nggak
pernah mau merebut Reza dari kamu. Aku pernah bilang kan sama kamu, di sini, di
sekolah ini, niat aku hanya untuk mencari ilmu.”jawab Ana
“Aku pegang
kata-katamu muka megono.”kata Nindy
Hari-hari Ana
berlalu dengan hinaan dari Nindy. Suatu hari ketika pelajaran fisika. Guru BP
memanggil Ana untuk keluar kelas.
“Ana, bisa
bicara sebentar di luar.”kata guru BP
“Bisa bu.”jawab
Ana
“Aku tahu,
pasti muka megono bakal ditagih buat bayar SPP”kata Nindy tertawa
“Nindy,
diam”kata guru fisika di kelas
“Ya Bu.”
Ana pun keluar
kelas dengan hati yang berdebar-debar. Takut kata-kata Nindi itu benar, karena
sudah 4 bulan Ana menunggak membayar SPP.
“Ana, Ibu mau
menawarkan sesuatu.”kata guru BP
“Apa itu bu
guru?”tanya Ana
“Begini,
sebentar lagi akan ada lomba memasak makanan khas Pekalongan antar sekolah.
Bagaimana kalau kamu mengikuti lomba ini. Ibu tahu kamu sudah menunggak SPP
selama 4 bulan. Dan bila kamu bisa mendapatkan juara di lomba ini, kamu akan
mendapatkan piagam dan uang tunai. Bagaimana? Kamu mau kan??”tanya guru BP
“Jelas saya mau
bu. Terima kasih banyak bu. Sekali lagi terima kasih.”kata Ana
“Ya sama-sama.
Ya sudah, kamu kembali masuk kelas ya”kata guru BP
Ana pun kembali
ke kelas dengan wajah ceria. Setelah pelajaran usai dan masuk waktu istirahat,
Nayla pun bertanya sesuatu kepada Ana.
“Ana, kayaknya
kamu sedang senang. Ada apa?”tanya Nayla
“Kamu tahu
nggak kenapa tadi aku dipanggil guuru BP?”kata Ana
“Tak tahu.”
“Aku akan
diikutkan lomba memasak antar sekolah. Dan bila aku menang aku bisa mendapatkan
piagam dan uang tunai.”jawab Ana
“Wow. Selamat
ya. Aku pasti akan mendukungmu.”
“Terima kasih
Nayla.”
Akhirnya hari
perlombaan itu pun tiba. Ana membuat burger megono. Ana pun diwawancara oleh
juri tentang makanan yang dimasaknya.
“Apakah yang
dimaksud dengan burger megono? Bukankah burger itu makanan luar negeri?” tanya
juri.
“Burger megono
adalah makanan yang mirip dengan burger. Namun bukan burger biasa. Di dalam
burger ini dagingnya diganti dengan tempe yang diiris bulat dan agak tebal
seperti daging, dan sayurannya diganti dengan megono. Saya ingin membuktikan
kepada semua orang bahwa megono tidak kalah dengan makanan modern.”jawab Ana
“Jawabanmu
sangat tegas dan baik. Rasa makanannya pun enak. Apakah ide ini murni dari
kamu?”tanya juri
“Iya pak. Ide
ini berasal dari pemikiran saya sendiri”jawab Ana
“Bagus kalau
begitu.”puji juri
“Terima kasih
pak”
Ana dan peserta
lainnya pun menunggu selama 15 menit, untuk mengetahui pemenang dalam lomba
ini. Akhirnya setelah 15 menit. Pemenang pun diumumkan oleh sang juri.
“Jujur, kami
sebagai juri bingung menentukan pemenangnya. Namun, yang dinamakan perlombaan
harus ada pemenang. Juara 3diraih oleh Natasya Rizki dari SMK Permata Indah.
Juara diraih oleh Nanda Armada dari SMA
24, dan Juara 1 diraih oleh Anastasya Syafana dari SMA 41. Para pemenang
silahkan maju ke depan untuk menerima hadiah.”kata juri
Semuanya pun
bertepuk tangan meriah. Setelah Ana menerima hadiah, Ana pun kembali ke sekolahnya.
Kedatangan Ana disambut meriah oleh para murid dan guru, kecuali Nindy. Nindy
merasa kesal, karena Ana bisa memenangkan perlombaan memasak itu.
Kemarahan Nindy
semakin meledak, karena melihat Reza mengucapkan selamat kepada Ana dan tambah
dekat dengan Ana. Nindy pun langsung melabrak Ana.
“Na, puas kamu.
Kamu udah bikin aku menderita. Apa sih maksud kamu yang sebenarnya? Kamu itu
sudah miskin, perebut cowok orang pula.”bentak Nindy kasar
“Apa maksudmu
Nin? Aku nggak pernah merebut cowok orang?”
“Lalu apa yang
kamu lakukan kepadaku. Merebut Reza dariku?”
“Aku bisa
jelasin semuanya Nin?”
“Sudahlah, aku
nggak butuh penjelasan kamu. Mungkin kamu emang jodoh sama Reza. Cewek gatel
sama cowok gatel. Aku akan pergi dari sekolah ini. Agar kamu puas, bisa bersama
Reza”kata Nindy kesal.
“Nindy tunggu.
Kamu nggak boleh pergi. Aku bisa jelasin semuanya.”kata Ana
Nindy tetap
berjalan pergi tanpa mendengarkan Ana. Hari esok, Nindy tidak berangkat
sekolah. Ternyata Nindy benar-benar keluar dari sekolah. Nindy pindah ke
Jerman. Karena Nindy tidak sanggup melihat Reza bersama Ana. Padahal mereka
hanya bersandiwara. Nindy telah salah pahaam terhadap Ana dan Reza.
Ternyata
sebenarnya Reza juga mencintai Nindy. Reza hanya mengetest Nindy. Agar Reza
benar-benar yakin bahwa Nindy benar-benar mencintainya. Karena dia tidak mau
pacaran. Karena dalam Islam pacaran itu dilarang. Dia ingin langsung menikah
dengan Nindy tanpa terlebih dahulu pacaran. Namun, ternyata semua ini membuat
Reza dan Nindy terpisah. Ana pun benar-benar merasa bersalah.
“Reza, aku
benar-benar merasa bersalah kepada Nindy. Pasti Nindy mengira bahwa aku ingin
merebut kamu darinya. Padahal aku sama sekali tidak mencintaimu.”kata Ana
“Aku juga
sangat menyesal Na. Nindy adalah cinta pertamaku. Walaupun Nindy agak sombong.
Namun, aku sangat mencintainya.”kata Reza
Dari hari ke
hari, dari tahun ke tahun rasa bersalah Ana semakin besar terhadap Nindy. Begitu
pula Reza. Reza sangat menyesal. Bukannya ia bersatu dengan Nindy. Justru ia
malah terpisah.
Beberapa tahun
kemudian, Ana berhasil lulus dari sekolah SMA 41 dengan nilai tertinggi se-Jawa
Tengah. Ana pun mendapatkan beaasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jakarta dan
mewujudkan impiannya menjadi koki. Nayla pun mengucapkan selamat terhadap Ana.
“Na,
selamat ya. Kamu sebentar lagi akan jadi koki profesional.”
“Terima
kasih ya Nay. Kamu sahabat terbaikku.”
“Kalau
kamu sudah sukses jangan lupakan aku dan Ibumu. Nanti kayak Malin Kundang deh”
“Ok
Nay”
Akhirnya
setelah kuliah di Jakarta selama 5 tahun. Ana lulus dengan nilai terbaik. Ia
pun telah mewujudkan impiannya. Ia telah
menjadi koki. Walaupun masih koki junior.
Suatu
hari akan ada lomba menentukan koki junior terbaik se-Indonesia. Ana pun akan
mengikuti lomba tersebut. Namun, ketika sebelum jalannya lomba tersebut. Ada
sesuatu yang mengejutkan Ana.
“Nindy?
Akhirnya kita ketemu lagi? Aku kangen sama kamu.”kata Ana terkejut
“Kangen?
Setelah apa yang kamu lakukan kepadaku, merebut Reza. Kamu bilang kangen?
“Nin,
aku bisa jelasin semuanya tentang itu.”
“Udahlah,
aku nggak mau ngomong lagi sama kamu. Nanti konsentrasi aku ketika lomba bisa
buyar karena kamu.”
“Nin, tunggu”
Nindy
tetap berjalan tanpa mendengarkan Ana. Nindy sangat dendam kepada Ana. Makanya
saat lomba, ketika Ana meninggalkan masakannya. Nindy langsung menghampiri
masakan Ana.
“Na, terima pembalasanku. Aku akan membuat
kamu kalah. Aku akan memberi garam ke
masakanmu. Agar masakanmu sangat
asin”kata Nindy dalam hati
Akhirnya
waktu pun habis. Saatnya Ana mengumpulkan masakannya. Namun, kelihatannya Ana
sangat bingung.
“Aduh.. gimana nih. Makanan harus dikumpukan.
Namun, aku lupa belum memberi garam.
Ah, sudahlah. Masih ada kesempatan di tahun depan untuk menang.”kata Ana sedih
Ana
pun mengumpulkan masakannya kepada juri untuk dinilai. Setelah juri mencoba
masakan Ana, Ana pun bertanya tentang hasil masakannya.
“Bagaimana
pak rasanya?”
“Hem.
Rasanya enak. Paduan bumbunya sangat pas. Ide kamu membuat avocado egg rolls
dengan isi megono benar-benar kreatif. Padahal avocado egg rolls adalah makanan
luar negeri. Namun, kamu membuat makanan ini serasa boleh dimakan oleh siapa
saja.”
“Hah?
Rasanya bisa enak, dan bumbunya pas. Perasaan tadi aku lupa ngasih garam.?”kata
Ana dalam hati
“Kenapa
diam?”tanya juri
“Tidak
apa-apa pak.”
“Baik.
Silahkan tunggu hasilnya sebentar lagi.”
“Terima
kasih pak”
“Sama-sama”
Setelah
para koki-koki junior menungggu selama setengah jam. Juri pun akan memgumumkan
siapa pemenangnya.
“Semua
masakan koki-koki junior Indonesia enak-enak. Namun, ada 3 yang terbaik. Koki junior terbaik ke 3
diraih oleh Nindy Willy Aresta dengan masakannya Tiramisu. Lalu, koki junior
terbaik ke 2 diraih oleh Amanda Goralia dengan masakannya Pesto Chicken. Inilah
yang ditunggu-tunggu, koki junior terbaik ke 1 diraih oleh Anastasia Syafana
dengan masakannya Avocado Egg Rolls Megono. Selamat kepada pemenang. Silahkan
maju ke depan untuk menerima penghargaan.”kata juri
Nindy
pun tercengang-cengang mendengar Ana koki junior terbaik ke 1. Nindy pun tambah
kesal dengan Ana. Sedangkan Ana, sangat bahagia bisa menjadi koki junior
terbaik se-Indonesia. Setelah Ana menerima penghargaan. Ana pun mengucapkan
selamat kepada Nindy.
“Selamat
ya Nin.”kata Ana
“Apa
maksud kamu? Kamu mau ngehina aku? Kamu mau bilang kalau kamu lebih hebat dari
aku.? Dasar kamu perebut cowok orang.”kata Nindy sambil menampar Ana
“Auw.
Nin, aku bisa jelasin semuanya. Kamu hanya salah paham.”
“Sudahlah
aku mau pergi.”
Seperti
yang dulu-dulu, Nindy tetap berjalan tanpa mendengarkan Ana. Ketika sedang
berjalan ingin keluar dari tempat kompetisi, Nindy bertemu Reza.
“Nindy?
Akhirnya kita ketemu lagi? Aku kangen sama kamu.”kata Reza terkejut
“Kata-kata
kamu sama persis yang diucapkan Ana ketika bertemu aku lagi. Mungkin kalian
emang jodoh.”kata Nindy
“Nin,
kamu masih marah? Aku bisa jelasin semuanya kok Nin”
“Aku
memang marah banget sama kamu dan Ana. Dan aku tak butuh penjelasanmu”
“Nin,
aku memang salah. Namun, beri kesempatan aku untuk menjelaskan semuanya.. aku
mohon sekali ini saja.”pinta Reza
“Baiklah”
Reza
pun mulai menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir. Setelah mendengar
penjelasan dari Reza, Nindy tidak langsung percaya.
“Aku
nggak percaya.”
“Baik.
Kalau kamu nggak percaya. Coba makanan ini. Ini adalah megono yang dibuat Ana.
Setelah makan megono ini, kamu akan percaya kepadaku dan Ana.”
“Baik.
Akan aku coba.”
Nindy
benar-benar terkejut dengan rasa megono yang sedang dimakannya. Rasanya
benar-benar enak. Setelah makan megono. Nindy pun teringat Ana dan ingin mencarinya.
“Nin,
kamu mau ke mana?”tanya Reza
“Aku
mau mencari Ana. Aku harus minta ma’af kepadanya. Ayo temani aku.”
“Iya.
Ayo Nin.”
Nindy
pun mencari-mencari Ana di tempat kompetisi. Sampai akhirnya, Nindy berhasil
menemukan Ana.
“Ana,
maafkan aku. Aku sudah salah paham sama kamu. Aku benar-benar bodoh. Aku juga
udah memberi banyak garam di makananmu untuk kompetisi tadi. Aku benar
menyesal. Maafkan aku.”kata Nindy sambil menangis
“Oh.
Ternyata itu yang membuat makananku enak?”
“Maksud
kamu Na?”
“Tadi
sebenarnya aku lupa ngasih garam. Aku sudah deg-deg an banget. Eh ternyata kamu
yang sudah ngasih garam ke makanan kamu. Makasih ya.”
“Sama-sama,
tapi gimana kamu mau memaafkan aku tidak?’
“Aku
mau memaafkanmu, asalkan kamu memenuhi syarat dariku.”
“Apa
itu Na.”
“Kamu
harus bersatu dengan Reza,”
“Tentu
aku mau Na. Terima kasih banyak.”
“Iya
Nin. Sama-sama.”
Ana
dan Nindy pun saling berpelukan. Sedangkan Reza hanya tersenyum memandangi
mereka.
Akhirnya
beberapa kemudian Nindy menikah dengan Reza, dan Nindy juga sekarang sadar.
Bahwa makanan daerah Indonesia sangat enak dan ia bangga tinggal di Indonesia.
Sedangkan Ana telah sukses, dan Ana tinggal di rumah mewah bersama ibunya dan
ayahnya, yang tak perlu merantau lagi, Ana juga telah menjadi koki profesional
yang mengolah berbagai masakan dari megono. Begitu pula Nayla, sahabat Ana.
Nayla berhasil menjadi desainer profesional.
SELESAI
NB : SORRY JIKA CERPENNYA NDAK BAGUS
23.37
|
Label:
CerPen
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
search
About Me
Followers
Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Pages
Popular Posts
-
MEGONO KASIH DAN SAYANG By : Andriani Silfiana Di Pekalongan Selatan ada seorang remaja 16 tahun yang bernama Anastasi...
-
FACEBOOK SINTREN By : Andriani Silfiana Di desa Kertajaya, Pekalongan ada remaja yang bernama Trini. Trini salah satu pe...
-
10 Ilmuwan Dunia Yang Mati Bunuh Diri & Penyebabnya 1.Alan Turing Alan Turing, ilmuwan Inggris amat cakap di bidang matema...
-
DIPONEGORO Karya : Chairil Anwar Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Tak gentar, Lawan banyaknya ...
-
Tarian Jawa Tengah JAWA TENGAH - Kesenian Tari Tarian Jawa Tengah - Bedhaya Ketawang Bedhaya Ketawang adalah juga salah satu tarian t...
-
22 FAKTA TENTANG WARNA BIRU Warna biru adalah warna yang sejuk dan indah, tehukah kamu bahwa ternyata ada beberapa fakta mengenai warna ...
Pages
Calender
Cuteki widgets
1 komentar:
waaah, Bagus gak ceritanya. haha :p
Posting Komentar